05 Aug

Kiat Jitu Kembangkan UMKM


Sudah 2 tahun semenjak Covid-19 masuk di Indonesia pada Maret 2020, banyak dampak yang ditimbulkan dari pandemi virus ini, baik dampak positif maupun negatif, baik pada sektor kesehatan, pendidikan, hingga perekonomian.

Seiring dengan semakin terkendalinya kasus Covid-19 dan percepatan vaksinasi di Indonesia, kinerja sektor ritel memberikan dampak yang baik pada pemulihan ekonomi. Salah satu dampak positif di bidang ekonomi ialah tumbuhnya banyak UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pada 2021, sektor manufaktur menunjukkan percepatan pertumbuhan.

“Diharapkan dengan adanya perbaikan demand, baik pada industri dan beberapa subkelompok belanja ritel dapat meningkatkan semangat para pelaku industri dan UMKM untuk kembali produktif,” ucap Airlangga.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2019 sudah lebih dari 64,2 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Pada tahun 2020 para pelaku UMKM tersebut mampu memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun dan menyerap hingga 97?ri total tenaga kerja yang ada serta menghimpun 60,4?ri total investasi. Namun tentu saja besarnya jumlah pelaku UMKM tersebut bukan berarti tanpa hambatan dan tantangan.

Salah satunya adalah digitalisasi. Selama pandemi sekitar dua tahun, masyarakat terbiasa melakukan aktivitas dari dalam rumah, sehingga mendorong perubahan pola konsumsi barang dari offline ke online, dan kecepatan distribusi produk menjadi kunci utama perubahan ini.

Selain berbagai bentuk program dukungan UMKM dari Pemerintah, kamu juga bisa coba beberapa tips ini agar bisnis kecil-kecilanmu berkembang menjadi bisnis ‘gede-gedean’.

  1. Hadirkan produk yang solutif

    Produk yang paling laris di pasaran adalah produk yang mampu menyelesaikan masalah atau minimal meringankan masalah. Maka dari itu kamu perlu mencari masalah dan tawarkan produk yang solutif. Bukan maksudnya mencari masalah dan berurusan dengan pihak yang berwajib, hehe.

  2. Dengarkan kebutuhan pelanggan

    Jadikan pelanggan sebagai rekanan bisnismu. Dengarkan dan penuhi kebutuhannya. Ajak berinteraksi sebagaimana kamu dengan temanmu. Dengan begitu, pelanggan tidak akan merasa ada jurang pemisah antara ia dan kamu selaku pemilik bisnis. Justru pelanggan akan menjadikanmu sebagai pilihan utama dalam menyelesaikan masalahnya melalui produk-produk yang kamu tawarkan.

  3. Ciptakan inovasi

    Bentuk inovasi ini tidak terbatas. Bisa dengan membuat varian baru pada produk, membuat promo atau diskon menarik, hingga rebranding jika memang diperlukan. Selain melakukan poin nomor dua dengan mendengarkan kebutuhan pelanggan, sumber inovasi lainnya adalah inspirasi dari tren kekinian. Dengan melakukan penyesuaian produk terhadap tren akan membuat produkmu mendapat sorotan lebih di mata masyarakat, khususnya media sosial.

Tentunya masih banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan UMKM kamu. Karena tiap UMKM memiliki keunikannya masing-masing dan latar belakang pengalaman pemiliknya masing-masing. Namun, yang utama adalah #BangkitinSemangat untuk selalu mau belajar demi kemajuan bisnis kamu, ya, Fams!

Tinggalkan Komentar

*